November 2019

Deskripsi Training Risk Management Dalam setiap pengambilan keputusan pasti terdapat risiko. Risiko tidak dapat kita hindari namun dapat kita cegah dengan beberapa cara. Bahkan tanpa adanya resiko, tidak ada mekanisme insentif untuk membuat komitmen perubahan dan antisipasi terhadap masa depan. Oleh karena itu, pengelola perusahaan maupun organisasi tidak boleh mengabaikan keberadaan resiko, meski di lapangan […]

DISKRIPSI Suatu organisasi di bentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun untuk mencapai tujuan secara efektif diperlukan manajemen yang baik dan benar. Manajemen kinerja menciptakan hubungan dan memastikan komunikasi berlangsung efektif dari semua lini dalam meningkatkan produktivitas organisasi.Pelatihan ini akan membahas konsep manajemen kinerja, bagaimana cara mengukurnya dan bagaimana melakukan evaluasi dan perbaikan kinerja. TUJUAN TRAINING

  DESKRIPSI Dalam suasana yang tidak menentu seperti sekarang ini, manajemen perusahaan semakin dituntut untuk dapat menjamin kelangsungan perusahaannya, baik yang bersifat operasional maupun investasi. Kemampuan manajemen untuk dapat menjaga kebutuhan dana bagi operasional dan investasi menjadi sangat penting. Pemanfaatan sumber dan penggunaaan dana yang tepat akan menghasilkan kinerja yang diharapkan oleh para shareholders. TUJUAN

DISKRIPSI Setiap lingkup pekerjaan tidak ada yang memiliki resiko nol sekalipun bidang teknologi informasi. Hal yang dapat dilakukan untuk menekan resiko adalah dengan mengengelola resiko. Ada banyak hal yang perlu dilakukan dalam mengelola resiko, meliputi perencanaan pengelolaan resiko, identifikasi batasan, jadwal dan sumber daya resiko, mendokumentasikan resiko, menganalisa dan mengontrol resiko. TUJUAN TRAINING Peserta pelatihan

DESKRIPSI SK 16 merupakan assessment tools yang dikeluarkan oleh Kementerian BUMN. Secara lengkapnya, adalah Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor :SK-16/S-MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Yang Baik (GCG) Pada BUMN. Assessment GCG diperlukan untuk menilai sejauhmana kualitas penerapan GCG, maka diperlukan penilaian atau evaluasi kepada BUMN bersangkutan. Dasar acuan keluarnya SK

DISKRIPSI HIRAC (Hazard Identification Risk Assessment & Control) merupakan proses mengidentifikasi bahaya yang dapat terjadi dalam aktifitas rutin ataupun non rutin dalam perusahaan, untuk selanjutnya dilakukan penilaian risiko dari bahaya tersebut. Hasil dari penilaian resiko tersebut berguna untuk membuat program pengendalian bahaya agar perusahaan dapat meminimalisir tingkat resiko yang mungkin terjadi sehingga dapat mencegah terjadinya

DESKRIPSI Untuk menjamin jalannya proyek konstruksi mampu diselesaikan dengan biaya yang minimal dan dalam waktu yang sesuai dengan yang dijanjikan, maka dibutuhkan manajemen konstruksi yang tepat. Manajemen konstruksi berperan untuk menjamin jalannya pengkordinasian dan komunikasi diantara semua bagian dalam suatu proyek konstruksi, yang pada umumnya terdiri dari persoalan biaya, waktu, mutu, SDM, pengadaan, lingkungan, K3,

PENDAHULUAN Salaha satu kunci sukses usaha pada abad ke-21 sangat erat kaitannya dengan kemampuan organisasi dalam mengendalikan sarana dan prasarana yang dimiliki berdasarkan dengan kondisi kerja dan lingkungan kerja yang dilandasi dengan kebutuhan kerja. Facility management (FM) mengintegrasikan prinsip ilmu teknis, administrasi bisnis dan perilaku manusia dalam mencapai produktivitas kerja yang lebih optimal. Facility management

DESKRIPSI Cost and benefit analysis merupakan metode untuk mengatur informasi untuk menunjang dalam pengambilan keputusan tentang pengalokasian sumber daya. Metode ini menyediakan petunjuk bagaimana mengalokasikan sumber daya secara efisien kepada sektor-sektor yang berbeda. Pada kenyataannya tidak ada pasar yang tersedia untuk memberikan informasi yang terkait secara otomatis. Cost and benefit analysis sangat berguna dalam konteks

DESKRIPSI Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat, “memaksa” perusahaan-perusahaan untuk berkonsentrasi pada rangkaian proses atau aktivitas penciptaan produk dan jasa yang terkait dengan kompetensi utamanya (core competence). Aktivitas-aktivitas yang bukan merupakan core competence perusahaan tersebut dialihkan ke pihak lain. Proses pengalihan aktivitas tersebut biasanya dituangkan dalam suatu perjanjian yang dibuat secara tertulis (kontrak). Bagi